Oleh
Aldrijn Anakotta
A.
PENDAHULUAN
Baileo atau rumah adat merupakan salah satu unsur dalam kebudayaan lokal.
Pada umumnya baileo adalah rumah adat negeri Maluku. Bangunan ini biasanya
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya upacara adat atau tempat pertemuan
masyarakat adat untuk membicarakan berbagai hal menyangkut adat di negeri
tersebut. Negeri Saparua atau Pisarana Hatusiri Amalatu, sebagai salah satu
negeri adat di Maluku, tentunya juga memiliki baileo. Dalam kebudayaan
masyarakat agraris atau maritim, pembangunan rumah terkhusus rumah adat atau
baileo, pastilah memasukan unsur atau elemen yang merupakan simbol
kehidupan yang dipercayai baik itu agama, kepercayaan atau simbol kehidupan
lain di dalamnya. Ketika membaca sebuah buku yang berjudul The Name of books atau kitab nama-nama karya Jill Gregori dan Karen
Tintori 1) dalam buku tersebut diurai tentang simbol-simbol yudaisme
yang dimasukan dalam arsitektur pembangunan sinagoga / sinagoge sebagai rumah
ibadah kaum Yahudi. Mungkinkah pembangunan rumah adat / baileo juga memasukan
unsur-unsur tersebut??? mungkin saja,
karena itu dalam artikel ini, saya mencoba menganalisis serta menduga kemungkinan
itu. Artikel ini hanyalah berupa analisis dan dugaan atas pembacaan beberapa
referensi yang dimiliki. Perlu penelitian lebih jauh tentang beberapa aspek
kemungkinan itu. Para antropolog, arkeolog, sosiolog, dan arsitek serta para
ahli terkait lainnya bisa meneliti dan menyelidiki hal itu lebih jauh dalam
basis ilmiah.